
Seseorang pernah bilang padaku, bahwa segala sesuatu di alam ini diciptakan oleh Sang Maha Pencipta, punya lawan/kebalikannya untuk membuat keseimbangan.
Ada surga ada neraka.
Ada sehat ada sakit.
Ada kegembiraan ada kesedihan.
Ada jahat ada baik.
Ada terang ada gelap.
Terlepas dari fakta bahwa sebenarnya tidak semua kebalikan dari sesuatu itu adalah benda yang nyata ada, (contohnya, bahwa kegelapan adalah sebuah situasi dimana tidak adanya sinar), kita sebagai manusia, mau bagaimanapun tetap akan merasakannya juga.
Dari hal ini kita bisa menarik sebuah kenyataan yang unik,
bahwa manusia memang didesain untuk selalu berada di dalam keseimbangan tersebut.
Lucunya, seringkali, saat seorang manusia tidak dapat menyeimbangkan hidupnya, maka alam akan bereaksi sendiri untuk mewujudkan keseimbangan tersebut berdasarkan hukum2 yang sudah ditetapkan oleh Allah di dunia yang fana ini. Mengambil istilah dari agama Hindu, inilah yang disebut karma.
Ambil contoh, orang yang memiliki kekayaan, semakin dia kaya dan menggapai kesenangan, jika dia tidak bisa menyeimbangkan jiwanya dengan semakin bersyukur kepada Allah, maka secara natural, muncul keseimbangan yang lain yang akhirnya memunculkan perasaan was-was, khawatir dll.
Ambil contoh lain, sebuah harapan yang semakin besar, jika tidak diseimbangkan dengan sikap tawadhu dan keikhlasan, maka akan muncul penyeimbang lain berupa bayangan kekecewaan.
Contoh lagi, orang yang melakukan pekerjaannya dengan baik dan sepenuh hati, akan mendapatkan hasil yang terbaik pula. Sebuah kepuasan yang setingkat dengan hasil kerjanya.
(Memang kalau bicara tentang uang yang dihasilkan, kadang terlihat tidak seimbang, tapi kan aturan soal keuangan adalah aturan yang dibikin oleh manusia )
Aku sebagai orang yang mempelajari sistem informasi, kadang tersenyum melihat keadaan seperti ini. Seakan-akan memang dunia ini memiliki sistemnya sendiri yang memiliki algoritma fantastis yang sebenarnya eksak dan pasti namun keluasannya mungkin tidak terjangkau daya pikir kita.
God's Algorithm.
(Mungkin alasan Tuhan menciptakan setan juga karena tentang hal keseimbangan ini. Subhanallah)
Aku kemudian berpikir, kalau manusia memang tidak bisa lepas dari sebuah keseimbangan, maka satu-satunya jalan untuk meraih kenyamanan dan kedamaian hidup adalah dengan memilih faktor penyeimbang yang baik untuk kita sendiri. Faktor-faktor yang kumaksud sudah tertera di dalam semua kitab agama, Kesabaran, Keikhlasan, Syukur, Kerendahan-hati,Cinta dll. Logika yang sederhana ya ?
Why i wrote this ? i don't know, cuma ingin menulis sebuah teori yang lagi muncul dalam otakku saja. :)
8erz'06