Sunday, October 22, 2006

Hati yang baru...

" Siapkan hati yang baru, bukan baju baru"
Begitulah tulisan di spanduk iklan "babe" alias "barang bekas".
Bukan bermaksud mempromosikan salah satu usaha, tapi, aku senang membaca tulisan tersebut yang menurutku bermakna dalam.

Baju membawa penampilan, sementara hati membawa sifat dan karakter. Nggak ada gunanya mengganti penampilan menjadi lebih baru dan berseka, tanpa mengupgrade sifat dan karakter. Tapi saat upgrade sifat dan karakter terjadi, maka penampilan luar akan terlihat lebih baik pula tanpa harus mengganti penampilan ke yang lebih baru dan indah. Dalemnya dulu baru luarnya.

Urusan hati itu bisa dibilang lucu. disebut rumit, memang rumit, kadang, sampai diomongin semalaman pun tidak beres-beres. Namun disebut sederhana, juga sederhana, karena biasanya setelah semalaman bicara dan diskusi tentang urusan hati, ujung-ujungnya selalu mencapai sebuah kesimpulan dan solusi yang amat sederhana dan simple. Misalnya : " do what your heart told you to do." hahahaha, sebuah kalimat pendek yang bisa merangkum semua omongan satu malam suntuk.

Lucunya, aku punya anggapan bahwa hati, pada intinya tidak pernah berubah, berarti, tidak mungkin seorang manusia mengubah hatinya menjadi sesuatu yang lebih "baru". Dari jaman dahulu kala, hati adalah sebuah benda dalam diri manusia yang selalu berbicara tentang kebenaran. Berarti, makna memperbaharui hati adalah...memperbaharui hubungan kita dengan hati kita sendiri, ya kan ?
Karena, berani sumpah, masih sedikit sekali jumlah manusia yang memiliki hubungan baik dengan hatinya sendiri. Mungkin, termasuk aku juga. Padahal, konon, hubungan harmonis dengan hati adalah sumber kebahagiaan.

Di penghujung bulan suci ini, setelah melatih diri untuk membersihkan nafsu, aku berharap, mudah-mudahan hubunganku dengan hatiku sendiri mengalami peningkatan, sebagai salah satu usahaku mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan begitu, aku bisa menikmati seupuasnya makna iedul fitri yang didalamnya tercium aroma kemenangan dalam peperangan melawan diri sendiri, yang notabene, adalah peperangan yang paling berat dan berlangsung seumur hidup.


8erz' 06

Heu heu heu 2

Berani enggak kalian begini ?

Seorang Polantas menghentikan mobil seorang pria yang ngebut dengan
kecepatan tinggi menerobos lampu merah, dan bermaksud menilangnya.

Polantas: “Selamat malam Pak. Tolong lihat SIM-nya”.

Pria : “Wah, nggak ada Pak. SIM saya sudah dicabut gara-gara terlalu
sering ditilang”.

Polantas: (Menyeringai) “Oya .? Kalau begitu, tolong perlihatkan STNK-nya”.

Pria : “Nggak punya Pak. Soalnya ini bukan mobil saya. Ini mobil hasil
curian”.

Polantas: “Mobil curian?”

Pria : “Benar Pak. Tapi, tunggu sebentar. Kalau nggak salah ingat, saya
lihat ada STNK di kotak perkakas di jok belakang waktu saya menyimpan
pistol saya di sana”

Polantas: “Hah …? Ada pistol di kotak perkakas?”

Pria : “Iya Pak. Saya menaruh pistol saya di sana ketika saya selesai
merampok dan membunuh seorang wanita dan menaruh mayatnya di bagasi”.

Polantas: “Ada MAYAT di BAGASI ..?”

Pria : (Dengan muka dingin) “Iya Pak….”.

Mendengar demikian, dengan panik si Polantas menyuruh sang pria untuk
turun sambil menodongkan pistolnya lalu menelepon atasannya yang kemudian
menghubungi Kapolda.

Tidak berapa lama kemudian, mobil itu segera dikepung oleh mobil-mobil
polisi dan Kapolda mendekati si pria sambil memintanya untuk tetap
tenang.

Kapolda: “Boleh saya lihat SIM Anda, Pak ?”

Pria : “Oh, tentu”. (SIM-nya masih berlaku dan resmi)

Kapolda: “Mobil siapa ini ?”

Pria : “Mobil saya Pak. Ini STNK saya”. (Juga masih berlaku)

Kapolda: ” Boleh Anda buka kotak perkakas dengan perlahan dan tunjukkan
kepada saya pistol Anda di sana ?”

Pria : “Tentu saja Pak, tapi tidak ada pistol disana”. (Tentu saja,
memang tidak ada pistol di sana)

Kapolda: “Hmm.. Kalau begitu, boleh tolong buka bagasinya? Saya mendapat
laporan bahwa ada mayat di sana”.

Pria : “Baik Pak …” (Bagasi dibuka dan memang tidak ada mayat di sana.)

Kapolda: “Saya tidak mengerti. Petugas yang menghentikan mobil Bapak
mengatakan bahwa Bapak tidak mempunyai SIM, mencuri mobil ini, punya
pistol di kotak perkakas, habis merampok dan membawa mayat di bagasi”.

Pria : “Oh, begitukah ceritanya .? Saya yakin si pembohong besar itu
juga mengatakan kepada Bapak bahwa saya ngebut melanggar lampu merah .”.