Wednesday, February 22, 2006

Something gotta give.


Nasihat yang baik kadang muncul dari mana saja.
Beberapa temanku menyampaikan pendapatnya, Dari pembicaran kami, aku bisa menarik kesimpulan2 sebagai berikut :
mereka menganjurakan bahwa aku sebaiknya mencari pacar, mereka melihat sosok diriku sebagai seorang laki2 yang punya banyak potensi, punya banyak kegiatan, namun di pundakku tidak terlihat ada kehangatan sentuhan kasih sayang seorang perempuan. Dan menurut mereka , hal itulah yang membuatku akhir2 ini kadang merasa kosong dan kesepian. Mereka bilang, sebagaimana hebatnya sosok seorang laki2, jika dia tidak punya pasangan, maka dia tidak akan lengkap. Dan ketidaklengkapan itu tampak makin nyata pada diriku.

Masih menurut mereka, seorang laki2 ditakdirkan untuk mencurahkan kasih sayangnya, a man should love and be loved.

Well guys, thanks for the input, Aku akan menyimpan dan menampungnya dulu saat ini sebagai bahan untuk mereview myself.


8erz

Saturday, February 18, 2006

the best creature is us !

It has come to my attention that a lot of my friends greatest fear is not their inadeguate, but it's their powerfull beyond measure. It is our light, not our darkness that most frightens us, altough maybe we don't recognize it. We sometimes ask to ourself, "who am i to be brilliant, gorgeous, talented and faboulous ? " ... hahaha, then the question from me is " who are you not to be ??"

We are the best creature of GOD. Your "playing small" does not serve the world. We were born to manifest the glory within us. And as we let our light shine we unconsciously
give other people permission to do the same. As we are liberated from
our own fear, our presence automatically liberates others.

Why don't we try to see ourself as "the chosen one" ?


8erz'06

Thursday, February 16, 2006

Does True Love exist ??

Rasanya sih, aku orang yang cukup rasional. Kebiasaanku untuk belajar tentang sesuatu adalah dengan mengumpulkan sebanyak mungkin fakta tentang suatu hal tersebut, atau mempelajari kejadian2 yang berkaitan dengan hal tersebut.

Saat aku menulis, atau berkata soal cinta, aku punya definisi yang kira2 sama dengan kebanyakan orang. "perasaan yang muncul di hati, yang susah ditulis dalam kata2, tapi intinya adalah ingin memiliki seseorang dan berbahagia bersamanya"

Tapi saat bicara mengenai apa itu "cinta sejati" ? aku punya definisi sendiri yang tidak sama dengan definisi "cinta" diatas.
Aku pernah bilang, bahwa cinta sejati 99% tidak akan muncul di dalam hubungan pacaran, kekasih2an atau apapun nama lainnya. kenapa ? karena aku tidak melihat sikap orang yang mempunyai cinta sejati, muncul pada sikap orang2 yang berhubungan pacaran, asmara dsb.
"cinta" dan "cinta sejati" is totally different.

Aku merenung dan melihat sosok para nabi.Nabi Musa, Luth, Isa, Muhammad. Mereka menyebarkan ajarannya demi Allah, dan berharap agar kaumnya bisa selamat. Mereka tidak pernah ingin agar mereka dipuji, atau setidaknya meminta balasan atas usaha mereka. Mereka ingin agar kaumnya, bisa selamat hidup di dunia dan akhirat. itu saja. Tapi usaha mereka ditebus dengan pengorbanan2 yang besar, darah, air-mata, harta-benda dan bahkan keluarga. demi apa ? demi Tuhannya dan demi kebahagiaan kaumnya semata. Cinta seperti inilah yang menurutku patut disebut sebagai cinta sejati. Cinta mereka pada allah dan kaumnya adalah "cinta sejati".

Aku lihat bunda theresa. dia menolong para kaum miskin di jalanan tanpa pamrih sedikitpun, malah pada awalnya, hal itulah yang membuat dia dijauhi masyarakat, diusir dari kelompoknya. Dia bahkan merawat orang2 yang hampir mati oleh lepra dengan begitu intensif, hanya agar orang2 itu bisa sedikit merasa berbahagia di akhir hayatnya. tanpa berharap dia bakal disanjung seluruh dunia nantinya. sikap inilah yang menurutku "cinta sejati"

Aku pernah bilang pada teman2ku. Bahwa yang memiliki kemungkinan lebih besar dalam hidup untuk merasakan cinta sejati adalah perempuan. Kapan ?... saat mereka mengandung dan mempunyai seorang bayi. Lihat sikap seorang ibu (yang baik tentunya). Dia merawat bayinya mulai dari kandungan sampai lahirnya, dengan tanpa berpikiran akan mendapat apapun dari anaknya, dia berusaha agar anaknya selalu sehat, tidak sakit, sebisa mungkin membuat bayinya tersenyum dan tertawa,berharap anaknya bisa bahagia kelak tanpa berharap anakya akan membahagiakan dia nantinya. Memang seringkali, ketika anaknya sudah cukup besar, keegoisan bisa muncul dan merubah perasaan itu. Tapi momen saat seorang ibu melihat anaknya masih berupa seorang bayi yang lemah, dan dia siap mengorbankan nyawanya demi bayi ter"cinta sejati"nya adalah momen dimana seorang ibu merasakan dan memberi sebuah "cinta sejati".

Jadi, apa cinta sejati itu ada ? yap, bagiku ada.
Apa itu bisa muncul di hubungan asmara ? sangat kecil kemungkinannya. judge by yourself.

kira2 begitulah. :P

8erz'06