bodoh pangkat tiga
Tuhan membagikan rahmat dan hidayahnya setiap saat pada hamba-Nya. Namun kenyataanya, tidak setiap manusia bisa bahagia, kenapa ?
Kenyataannya tidak setiap manusia bisa bersyukur. atau setidaknya menyadari bahwa dirinya selalu dilimpahi oleh rahmat, hidayah dan berkah dari Tuhan.Tidak setiap manusia dapat sadar bahwa setiap kali dia bernafas, itu artinya Tuhan masih mengizinkan dia untuk bernafas.
Tidak setiap manusia dapat menyadari bahwa sebenarnya Tuhan selalu memberi sarana yang begitu besar untuk hidup.
Kehidupan.
Ini dia salah satu karunia yang jarang sekali disyukuri oleh seorang manusia. Setiap detik dalam kehidupan berarti setiap detik juga kesempatan muncul. Kesempatan untuk berbahagia, kesempatan untuk tertawa, kesempatan untuk menangis, kesempatan untuk mendapat hikmah, kesempatan untuk menimba ilmu, kesempatan untuk berbagi dengan sesama, kesempatan untuk berproses menuju penyempurnaan lahir batin.
Apa yang banyak terjadi ? manusia sangat gemar dalam mensia-siakan hidup, menuntut tuhannya untuk memberikan apa-apa yang diinginkan oleh nafsunya tanpa ada kepuasan.
Tidak sadar bahwa dengan hidupnya, dia sendiri dapat membuka jalan, yang pasti akan dibukakan tuhannya jika dia mau berusaha dengan tekun.
Setiap hasil harus selalu melalui proses, itulah hukumnya, keadilan yang sebenar-benarnya dan kembali ini adalah sebuah karunia dari Tuhan untuk manusia.
Proses yang buruk tentu saja akan mencapai hasil yang buruk, dan demikian sebaliknya. Begitu bodohnya manusia yang menganggap bahwa seseorang bisa berbahagia karena sebuah keberuntungan.
well, kalau bagi dia arti " keberuntungan " adalah ikhtiar luar biasa lahir dan bathin, maka kalimat diatas benar adanya. tapi pasti bukan itu arti yang dia maksud. setelah menganggap orang itu beruntung, dia kemudian merasa iri dan dengki. iri karena berpikir, kenapa tuhan memberi kebahagiaaan dan keberuntungan pada orang lain, dan bukan dirinya. iri yang lucu, sebuah pemikiran bodoh yang didasari oleh alasan yang bodoh pula.
Belum cukup disitu, dari dengki itu lahir tindakan untuk merusak kebahagiaan orang lain yang dia anggap beruntung ,menghabiskan waktunya untuk berpikir bagaimana caranya untuk merusak si beruntung yang bahagia itu, padahal dengan jumlah waktu yang sama, jika dia bisa berpikir positif dan mencari jalan untuk bahagia, bersyukur dan berserah diri, niscaya dia akan merasakan bahagia.
Kalau seorang manusia sampai pada tahap ini, dia sudah melakukan sebuah tindakan bodoh yang berasal dari pemikiran yang bodoh, yang muncul dari sebuah alasan dasar yang bodoh pula. bisa disebut, mmm, bodoh pangkat tiga.
8erz'06