Saturday, April 14, 2007

Pembinaan Profesional bung !

Saking banyaknya berita yang membahas tentang kasus IPDN, aku jadi tergelitik juga untuk berkomentar nih :P

Dari sudut pandang seorang eighterz, yang paling menyebalkan dari kasus ini adalah, dengan kasus ini, IPDN membuat pernyataan resmi ke dunia bahwa Indonesia masih ketinggalan jaman dalam konsep pembinaan Siswa !

Aku termasuk seorang siswa yang kenyang akan pembinaan berbau kekerasan. Waktu masuk SMU, satu-satunya SMU yang masih mengizinkan kekerasan dalam ospeknya di bandung adalah SMU ku. Masuk ke Universitas pertamaku, Sipil Unpar adalah salah satu jurusan di Bandung yang paling keras pembinaannya. Yang namanya pukulan, ancaman pakai ucapan,bentakan, dorongan, bahkan ancaman dengan pisau di leher sudah pernah kualami. Push-up gila-gilaan, sit-up, squat-jump lari-lari jarak jauh dan kegiatan fisik ekstrim lainnya juga pernah kualami semasa pembinaan.

Tapi dari mata seorang eighterz, hal-hal itu tertanam sebagai hal-hal yang sia-sia dan ngga ada gunanya, sehingga aku selalu berusaha keras untuk mencari konsep lain pembinaan seorang mahasiswa yang benar-benar tepat. Dan akhirnya aku bisa mencoba konsepku di universitasku sekarang, ITHB.

Dengan mengangkat konsep pembinaan profesionalisme dan motivasi, hampir tidak ada kekerasan dalam pembinaan universitasku sekarang. Aku akui, tanpa pembinaan sama sekali, mental mahasiswa benar2 menjadi drop. Dan aku tidak bicara seperti ini tanpa fakta, karena aku telah mencobanya sendiri dengan tidak mengospek sama-sekali satu angkatan dibawahku.Dan mereka memang jadi relatif lebih malas dan manja.

Oleh karena itu, untuk angkatan selanjutnya, aku bersama teman-teman lintas jurusan di ITHB, berkumpul untuk mematangkan konsep baru pembinaan yang tanpa kekerasan namun tetap dapat menanamkan moral, sikap profesional, dan motivasi tinggi, dengan mengadopsi berbagai konsep seminar-seminar pengembangan diri di dunia Internasional. Kami melakukan research project dari internet, buku-buku best seller, para praktisi di lapangan kerja sebenarnya dll hanya untuk mencari bentukan konsep pembinaan baru yang tepat untuk mengembangkan pribadi seorang mahasiswa baru di jaman globalisme ini. Tanpa dibayar, pure berasal dari keinginan untuk maju dan mensejajarkan diri dengan dunia internasional.

Dan, ternyata hasilnya cukup memuaskan, angkatan mahasiswa yang ditimpakan pembinaan dengan konsep baru yang belum terlalu matang ini ternyata bisa menyerap dengan baik inti pembinaannya dan bisa memanfaatkannya di kehidupan kampus mereka sekarang. Konsep ini masih terus berusaha disempurnakan, kami dan pihak rektorat kampus sudah dari dulu mengganti nama OSPEK dan pembinaan menjadi NSOP dan Outbound.

Kebayang ngga betapa mirisnya aku ketika mendengar IPDN lagi-lagi membunuh siswanya ? bahkan siswa yang terbaik di angkatannya ?
Disaat kami sedang sibuk membentuk sebuah konsep baru yang diusahakan berwawasan dunia, ada sebuah kampus ternama di Indonesia yang senior-senior dan jajaran pengajarnya begitu kolotnya, begitu sempit wawasannya, dan begitu bodohnya menganggap cara pembinaan "All out harsh" seperti itu adalah cara yang terbaik ?? For God Sake.

Di Sebuah artikel di kompas seorang wakil senior praja IPDN melakukan pembelaan sebagai berikut "Tapi tidak benar kami dididik disini untuk menjadi tukang pukul, kejadian ini dilakukan oknum".
Coba pikirkan, pendapat ini keluar untuk membela sebuah sistem yang sudah kolot dan bisa dibilang tidak berguna lagi. Pendapat seperti ini adalah pendapat dari seseorang yang bahkan tidak punya ide untuk mencari sistem baru yang lebih baik, apalagi mau berusaha mencari dan memebentuk sistem baru seperti yang aku lakukan dengan teman2ku di kampusku sekarang. Boro-boro kepikiran untuk melakukan sesuatu yang lebih baik kalau yang lama masih dianggap bagus dan kompten, ya ngga ? Timpakan saja ke oknum, beres !

Betapa sempitnya wawasan mereka, yang dalam hatinya masih berpikir "Sistemnya tidak salah, oknum yang salah". Karena selama mereka berpikiran seperti itu, mereka tidak akan pernah berusaha mencari bentukan konsep sistem baru sama sekali. Dan point inilah yang benar2 membuatku merasa sebal. Apa calon praja di Indonesia segitu bodohnya ? Segitu ngga ingin majunya ? disitu-situ aja ?! Wake up Guyz !

Masyarakat juga sama aja, banyak yang hanya karena melihat video pembinaan IPDN merasa ngeri, dan kemudian berkoar-koar, bubarkan !
Sudah, itu saja, satu kata, bubarkan.
Bukan disitu masalahnya, kalau dasarnya dari keinginan untuk maju, perbaiki dong.
Pembubaran cuma akan menjadi penutup gentong masalah saja. peti es yang biasanya ngga akan ada tindak lanjut.
Ayo dong Indonesia, jangan jadi sebuah bangsa yang tidak punya wawasan dan tidak punya mental untuk maju.
Kombinasinya kan Kritik dan Saran !
selama ini cuma kritik saja yang selalu kudengar dan kubaca, sarannya ??



eighterz '07