Friday, December 15, 2006

Well3x, another world business..

Rasanya belum pernah kutulis bahwa aku memiliki bakat dalam "dunia lain" ya ? (maksudnya gaib).
Memang biasanya aku tidak terlalu menggubris tentang bakatku yang satu ini. Yang pasti, memang dari dulu, kadang aku bisa merasakan makhluk2 gaib yang ada di sebuah tempat, tidak bisa melihat langsung sih (katanya harus latihan, dan aku males banget lakuinnya), tapi citra mereka bisa tergambar di benak kalau kebetulan siklus energiku sedang berada dalam kondisi "sensitif". Kadang juga aku bisa berdialog dengan mereka melalui semacam "mimpi", yang aku tahu bahwa ini bukan mimpi. bisa dibilang sebuah "lounge" khusus dalam benak, dimana makhluk gaib yang punya "urusan" denganku bisa "menggunakan" lounge tersebut untuk mencoba berdialog denganku. Sounds creepy? as a matter of fact, not at all if you used to it since you were child.

Nah, tulisan satu ini, untuk mencatat saja, biar aku ngga lupa, bahwa hari ini, aku kebingungan gara-gara "bakat"ku yang satu ini.
kenapa ?

Karena malam ini,baru saja ada seseorang masuk "lounge"ku, berpakaian putih bersih, berjanggut pendek, dengan wajah khas seseorang yang banyak pengalaman, bermata tajam dan jernih. Beliau memperkenalkan diri, kemudian menjabat tanganku dan kemudian berkata "peran 8erz, (sebenarnya dia menyelipkan sebuah gelar sebelum namaku, tapi rasanya aneh kalau ditulis disini) sebentar lagi diperlukan, saya maphum kalau 8erz tidak mau berurusan dengan dunia gaib, tapi bagaimanapun setiap manusia adalah bagian dari gaib. kalau 8erz tidak mau belajar gaib, maka gaib akan mengajari 8erz tanpa diminta. Saya kesini sekarang untuk memberitahu perihal ini, agar 8erz tidak kaget saat gaib mengajarkan sesuatu pada 8erz nanti, semata-mata untuk membekali 8erz di kemudian hari nanti."
Kemudian beliau berkata "alif" dan menghilang.

Respon pertamaku setelah "keluar"dari lounge, kira-kira sama dengan pikiran teman2 yang membaca blog ini sekarang --> "What the hell is he talking about", tentu saja mungkin "he" nya berbeda objek. :)

Okay, now i'm confused, i don't know any single detail, but suddenly i'm "trapped" in responsibility ??
kalau aku boleh jujur, "this is suck".
Dalam kondisiku, yang memang sudah sadar bahwa aku punya bakat seperti ini dari dulu, aku tidak bisa tidak percaya sepenuhnya.
huff.... apa ga cukup yah masalah di dunia nyata ? masih ditambah urusan di "dunia lain" ini ?

Yah... kita liat aja nanti kelanjutan ceritanya sama-sama..
(BTW, mungkin ada asiknya kalau aku ceritain seperti cerita fiksi aja yah ? ) :P


8'erz 2006

Monday, December 11, 2006

Life...

Kemarin pagi, aku menemani ibuku berziarah ke makam kakek, dalam rangka sekalian "memberitahu" bahwa dia akan pergi haji ke mekkah.
Kemarin sore, aku mendengar seorang temanku yang masuk rumah sakit karena kemungkinan flu burung.
Hari ini, ibuku ulang tahun, dan beliau dengan santai menyadari bahwa dia sudah cukup tua.
Satu jam yang lalu, aku mendapat telepon dari salah seorang teman cewekku yang isinya tangisan karena dia baru diputusin ( dia nelpon aku cuma buat nangis...serius deh...) :)

Sesaat yang lalu, kejadian-kejadian dua hari ini berkelebat dalam pikiranku dan kemudian tanpa sadar bibirku menyunggingkan senyum sambil bergumam "Life....."
....

Kalau hidup memang fana
Dimana semua di dunia ini memiliki akhir
Maka nilai sesungguhnya dalam hidup
Adalah bagaimana menikmati
Dan menempatkan segala sesuatunya
Dengan benar dan tepat
Saat proses hidup itu berjalan

Jika segala sesuatu punya ujung
Dan hanya sekedar titipan Allah
Dan sewaktu-waktu bisa Dia ambil kembali
Maka sudah sewajarnya
Seorang manusia memanfaatkan dengan sebaik-baiknya
Kesempatan-kesempatan yang diberikan oleh-Nya
Dan mensyukuri dengan sepenuhnya
Saat sesuatu yang berharga dititipkan oleh-Nya

Hidup...adalah proses...kesempatan...sebuah titipan....dan memiliki akhir.

Monday, December 04, 2006

What is on their mind ?

Seorang temanku, bertanya padaku, saat aku sedang asyik memperhatikan mobil dan motor yang berlalu lalang di jalan raya sambil minum susu murni di sebuah "kafe susu murni".
"Nah ," ujarnya," seperti biasanya, kamu suka terlihat bengong saat menatap mobil lalu lalang seperti ini 8erz.Terus senyum sendiri, mengernyitkan alis sendiri, mikirin apa sih ? Hobi ya ?"
Aku menjawab, " Hahaha, bukan hobi kok, banyak yang bisa dilihat dari orang-orang yang berlalu lalang di jalan raya sih. makannya kadang menarik juga untuk memperhatikan jalan raya dan bersenang-senang dengan tebakan-tebakan yang muncul di otakku sendiri."

"maksudnya ?" tanya dia lagi, sambil menyeruput susu murni rasa apelnya.
"well," sahutku, " coba lihat itu," kataku sambil sedikit menunjuk," supir angkot itu sedang ngetem sambil merokok dan dengan santai mengobrol dengan temannya di depan, sementara di belakangnya ada satu penumpang yang duduk paling belakang dekat kaca yang dari tadi terus-terusan melihat jam tangannya. Si supir pasti pasti tidak akan memajukan mobilnya sebelum penuh, dan dengan lagak tidak peduli dia santai ngobrol dengan temannya. Sementara si penumpang tadi mungkin sedang sedikit terburu-buru, gelisah, tapi juga ngga berani bicara, sehingga pelampiasannya paling memaki-maki dalam hati sambil terus-terusan melihat jam tangannya." paparku sambil tersenyum.

Temanku memperhatikan sebentar, kemudian menyahut, " hmm, si supir pasti ngetem begitu untuk ngejar setoran, kalau dia berangkat padahal baru ada 5 penumpang di angkotnya, dia rugi laah. Kalau memang penumpang itu terburu-buru, harusnya dia keluar aja cari angkot lain. "
"Lucunya, dari tadi dia tidak keluar-keluar." kataku
"Kenapa ya ? " tanya temanku.
"Aku ngga tahu. Banyak kemungkinanya " jawabku.

Sementara itu, sesaat kemudian ada sebuah motor yang lewat di depan ku dan temanku dengan kecepatan cukup tinggi.
"Hahaha, kebelet kali dia." Ujar temanku.
"Mungkin," kataku, " tapi mungkin juga ada kerabatnya yang masuk rumah sakit, atau pacarnya sedang marah menunggu di rumah karena dia terlambat." lanjutku.
"Atau memang hobi ngebut di jalan aja." kata temanku.
kita berdua tersenyum snediri.

Beberapa saat kemudian kami saling berdiam diri sambil menikmati susu murni masing-masing dengan menatap jalan.

"Asyik juga, " ujar temanku memecah kesunyian. " Tiap orang punya tujuan masing-masing. kemudian kita disini dengan iseng menebak-nebak tujuan mereka." Lanjutnya.
Aku meregangkan otot lenganku, lalu berkata ," yaah, coba aja kamu bayangkan, setiap hari, ada ribuan orang yang lewat di jalan ini, masing-masing dengan tujuannya sendiri. Ada yang kekantor, ada yang mau ke pasar, ada yang karena janjian ketemu, ada yang pulang kerumah, dll. kalau dunia nyata ini dimasukin ke komik, ada berapa "balon bicara" yang keluar dari masing-masing benak orang yang lewat coba ?"

Dia menjawab, "banyak lah, mungkin bisa sampai menutupi langit. "
"Tul, " sahutku, " dan yang hebatnya, ada satu yang tahu semua isi benak orang-orang tersebut. bukan tebakan seperti kita, tapi tahu persis apa isi hati dan otak orang-orang segitu banyaknya. Di setiap jalan raya yang ada di muka bumi ini. Tahu persis konflik di tiap orang dengan tujuannya itu, tahu persis kenapa orang yang ada di angkot itu ngga keluar-keluar juga."
"Hmm..." dia terdiam sebentar ."Allahuakbar." lanjutnya.
"Yep, kalau sudah sampai situ pikirannya, aku jadi merasa amat-amat kecil di hadapan Dia. makannya mungkin terlihat bengong." paparku.

"Sama." celetuknya, " wah gawat, aku ketularan kamu nih 8erz." lanjutnya sambil tertawa.