Pembinaan Profesional bung !
Saking banyaknya berita yang membahas tentang kasus IPDN, aku jadi tergelitik juga untuk berkomentar nih :P
Dari sudut pandang seorang eighterz, yang paling menyebalkan dari kasus ini adalah, dengan kasus ini, IPDN membuat pernyataan resmi ke dunia bahwa Indonesia masih ketinggalan jaman dalam konsep pembinaan Siswa !
Aku termasuk seorang siswa yang kenyang akan pembinaan berbau kekerasan. Waktu masuk SMU, satu-satunya SMU yang masih mengizinkan kekerasan dalam ospeknya di bandung adalah SMU ku. Masuk ke Universitas pertamaku, Sipil Unpar adalah salah satu jurusan di Bandung yang paling keras pembinaannya. Yang namanya pukulan, ancaman pakai ucapan,bentakan, dorongan, bahkan ancaman dengan pisau di leher sudah pernah kualami. Push-up gila-gilaan, sit-up, squat-jump lari-lari jarak jauh dan kegiatan fisik ekstrim lainnya juga pernah kualami semasa pembinaan.
Tapi dari mata seorang eighterz, hal-hal itu tertanam sebagai hal-hal yang sia-sia dan ngga ada gunanya, sehingga aku selalu berusaha keras untuk mencari konsep lain pembinaan seorang mahasiswa yang benar-benar tepat. Dan akhirnya aku bisa mencoba konsepku di universitasku sekarang, ITHB.
Dengan mengangkat konsep pembinaan profesionalisme dan motivasi, hampir tidak ada kekerasan dalam pembinaan universitasku sekarang. Aku akui, tanpa pembinaan sama sekali, mental mahasiswa benar2 menjadi drop. Dan aku tidak bicara seperti ini tanpa fakta, karena aku telah mencobanya sendiri dengan tidak mengospek sama-sekali satu angkatan dibawahku.Dan mereka memang jadi relatif lebih malas dan manja.
Oleh karena itu, untuk angkatan selanjutnya, aku bersama teman-teman lintas jurusan di ITHB, berkumpul untuk mematangkan konsep baru pembinaan yang tanpa kekerasan namun tetap dapat menanamkan moral, sikap profesional, dan motivasi tinggi, dengan mengadopsi berbagai konsep seminar-seminar pengembangan diri di dunia Internasional. Kami melakukan research project dari internet, buku-buku best seller, para praktisi di lapangan kerja sebenarnya dll hanya untuk mencari bentukan konsep pembinaan baru yang tepat untuk mengembangkan pribadi seorang mahasiswa baru di jaman globalisme ini. Tanpa dibayar, pure berasal dari keinginan untuk maju dan mensejajarkan diri dengan dunia internasional.
Dan, ternyata hasilnya cukup memuaskan, angkatan mahasiswa yang ditimpakan pembinaan dengan konsep baru yang belum terlalu matang ini ternyata bisa menyerap dengan baik inti pembinaannya dan bisa memanfaatkannya di kehidupan kampus mereka sekarang. Konsep ini masih terus berusaha disempurnakan, kami dan pihak rektorat kampus sudah dari dulu mengganti nama OSPEK dan pembinaan menjadi NSOP dan Outbound.
Kebayang ngga betapa mirisnya aku ketika mendengar IPDN lagi-lagi membunuh siswanya ? bahkan siswa yang terbaik di angkatannya ?
Disaat kami sedang sibuk membentuk sebuah konsep baru yang diusahakan berwawasan dunia, ada sebuah kampus ternama di Indonesia yang senior-senior dan jajaran pengajarnya begitu kolotnya, begitu sempit wawasannya, dan begitu bodohnya menganggap cara pembinaan "All out harsh" seperti itu adalah cara yang terbaik ?? For God Sake.
Di Sebuah artikel di kompas seorang wakil senior praja IPDN melakukan pembelaan sebagai berikut "Tapi tidak benar kami dididik disini untuk menjadi tukang pukul, kejadian ini dilakukan oknum".
Coba pikirkan, pendapat ini keluar untuk membela sebuah sistem yang sudah kolot dan bisa dibilang tidak berguna lagi. Pendapat seperti ini adalah pendapat dari seseorang yang bahkan tidak punya ide untuk mencari sistem baru yang lebih baik, apalagi mau berusaha mencari dan memebentuk sistem baru seperti yang aku lakukan dengan teman2ku di kampusku sekarang. Boro-boro kepikiran untuk melakukan sesuatu yang lebih baik kalau yang lama masih dianggap bagus dan kompten, ya ngga ? Timpakan saja ke oknum, beres !
Betapa sempitnya wawasan mereka, yang dalam hatinya masih berpikir "Sistemnya tidak salah, oknum yang salah". Karena selama mereka berpikiran seperti itu, mereka tidak akan pernah berusaha mencari bentukan konsep sistem baru sama sekali. Dan point inilah yang benar2 membuatku merasa sebal. Apa calon praja di Indonesia segitu bodohnya ? Segitu ngga ingin majunya ? disitu-situ aja ?! Wake up Guyz !
Masyarakat juga sama aja, banyak yang hanya karena melihat video pembinaan IPDN merasa ngeri, dan kemudian berkoar-koar, bubarkan !
Sudah, itu saja, satu kata, bubarkan.
Bukan disitu masalahnya, kalau dasarnya dari keinginan untuk maju, perbaiki dong.
Pembubaran cuma akan menjadi penutup gentong masalah saja. peti es yang biasanya ngga akan ada tindak lanjut.
Ayo dong Indonesia, jangan jadi sebuah bangsa yang tidak punya wawasan dan tidak punya mental untuk maju.
Kombinasinya kan Kritik dan Saran !
selama ini cuma kritik saja yang selalu kudengar dan kubaca, sarannya ??
eighterz '07
11 comments:
Sebenernya IPDN itu sukses membina praja-robot sebagaimana diinginkan oleh pendirinya dulu
Sang pendiri yang jenderal itu juga berhasil
membuat robot-robotnya tetap menganggap bahwa sistemnya sudah begitu sempurnanya, sehingga bila ada kesalahan apapun maka pasti itu semata-mata kesalahan oknum saja.
Konsep, cara pikir dan cara pandang robot memang harus dibuat demikian.
Bangga sampai mati sebagai taruna ipdn...weleh...weleh...
Kalaupun mereka itu manusia (bukan robot) maka mereka telah di-cuci-otak (brain-wash) sehingga menjadi seperti robot yang seperti diatas itu.
Tau nggak apa yang mereka bilang soal kematian itu ?
Ah, itu mah takdir aja...soal kematian mah bukan urusan manusia atuh...buktinya kami-kami ini survive kok !
Sempurna sudah, proses cuci-otaknya berhasil dengan sukses, bukan ?
Saran perbaikannya datang dari Presiden, ada 10 point.
Rektor dan pejabat dibawahnya jelas harus diganti
karena rektor lama dan stafnya adalah robot yang tertinggi disana.
Mudah2an kalau dipimpin oleh seorang manusia, robor-robot itu masih bisa di-manusia-kan kembali.
Karena kalau nggak bisa...kita tahu harus diapakan robot yang sudah tidak bisa di-reprogram, bukan ?
ip, melihat post lo yang sekarang ini gw jg jadi tergelitik niy untuk memberi komen! -)
1. Gaya lo masih tetap dan sepertinya tidak pernah akan berubah (Gw harap siy jangan!) yaitu sarkastic sadomasochis alcoholic trauma honest opinion! Loh kok? Hehe.. (u know what i mean..)
2. Ya, gw udah lama liat berita + videonya dan ya, seperti kata lo 'menyebalkan' dan menyedihkan memang.. Sepertinya 'adat-istiadat' itu gak akan hilang deh dari IPDN.. Mengingat senior2 praja IPDN dan seluruh jajaran staf disana memakai sitem militerisme (yang seharusnya HANYA untuk militer). Ya, memang dalam sistem militer ada 1 point bagus untuk diterapkan disana yaitu disiplin.. Dan kita pernah berbincang bukan bahwa sebenarnya disiplin tidak hanya diajarkan melalui militerisme?
Kita lihat bahwa sistem militerisme sangat kental di kawasan IPDN, bahwa dengan 'adat-istiadat' tersebut membentuk rasa segan di praja2 muda IPDN dan membentuk sebuah persepsi bahwa atasan adalah benar dan SELALU, i mean SELALU mengikuti perintah atasan!
Dan itu yang masih terlihat walaupun rekan mereka telah tewas akibat insiden itu tapi mereka tutup mulut saat rekonstruksi dan saat dimintai keterangan oleh pihak POLDA JABAR. Tragis setelah berbagai insiden, praja2 muda ternyata masih memilih untuk tutup mulut.. (karena sistem militer itu)
Dan hasilnya (bukan menjelekkan -maaf bagi yang merasa-) banyak (tidak semua) calon peg dalam negri (termasuk camat dan lurah) lebih takut terhadap atasan daripada tuhan.. itulah yang membuat keadaan dalam negri kita, mm.. yah seperti ini..
3. Sepertinya sistem pembinaan siswa sekarang harus lebih diarahkan ke arah profesional dalam hal IQ, EQ dan SQ.. Karena selama ini lebih banyak ke mental dan fisik dan mental (yang gw liat yah, ga semua)..
fisik = yah u know lah..
mental = agar senior disegani dan ditakuti, agar melaksanakan semua yang disuruh(didepannya).. jadi kalo senior ga tau atau ga ada kita bebas melakukan apa saja..
untuk IQ sepertinya itu kewenangan dari pihak institusi, nah kalo dari segi EQ dan SQ, Mm.. bukan promosi yah, tapi ESQ training yang gw sempet ikutin beberapa waktu yang lalu sangat bagus! Mungking untuk beberapa orang mempunyai pendapat tertentu tapi buat gw, itu seminar dan training paling berkesan dan paling membuat sadar siapa gw, dan harus ngapain gw di dunia ini.. =)
The point is, masih banyak kok cara lain selain kekerasan dan pemukulan (Tapi tampaknya senior2 yang pernah ngalamin itu -mungkin, sekali lagi mungkin- ingin merefleksikan amarah dan dendamnya kepada junior baru) dan gw dah liat pergerakan lo dan teman2 di kampus.. Bravo! I miss joining the rebirth system committee on your campus, we surely do make a changes!
Ngomong-ngomong soal profesional
sebenernya apa sih proffessional itu ?
Apakah juga bisa dikatakan bahwa jadi seorang ayah atau ibu pun harus profesional juga ?
Jadi seorang kakak atau adik pun harus profesional juga ?
jadi suami, istri, pacar dst. pun
harus profesional juga ?
Apa salahnya, kan ?
Simplenya, progesional itu menurut gw adalah seseorang yang mengerti tanggung jawab dan fungsinya dia menurut tugasnya dan melaksanakannya dengan baik
8, numpang comment yah.
Kalau menurut kamu, konsep yang kamu bikin itu bisa ngga diterima oleh kebudayaan indonesia ?
Kenapa selalu merujuk keinternational sih ? bukankah adat indonesia pun kalau dijadikan dasar untuk pengembangan diri akan lebih baik ?
terus, kamu punya gerakan nyata ngga sih yang relevan dengan isi post kamu ini ? kalau ada, aku ingin denger deh, atau jangan2 kamu juga cuma salah satu masyarakat yang bisa protes dan nulis protes di blog ini aja ?
thanks ya
Sementara nunggu 8erz njawab,
gimana kalau kamu juga njawab
2 pertanyaan terakhir,
pertanyaan yang sama
yang kuajukan kepadamu, Vi ?
@ Vivi
Membuat konsep baru dari sisi kebudayaan adat istiadat indonesia ? boleh juga tuh idenya ! serius.
Meanwhile, kenapa aku selalu merujuk ke internasional, alasannya sebenarnya simple. Agar kita berwawasan dunia. dan apa salahnya mengadopsi konsep-konsep yang sudah berhasil ? (aku bilang mengadopsi loh, bukan mengcopy apalagi plagiat)
gerakan nyata ? ada dan sedang diusahakan.
tidak seperti para "pemberani" yang tiap hari panas-panasan buat demo di depan IPDN sih... tapi melalui jalur yang sedikit lebih "intelektual".
Aku bersama beberapa teman sedang menyusun sebuah jurnal pendidikan yang mengusulkan sebuah konsep yang contentnya adalah cara pembinaan yang baik dengan memanfaatkan ilmu knowledge management. Rencananya jurnal ini akan kami kirimkan ke setiap universitas di Indonesia dalam waktu yang dekat.
kalau mau liat jurnal yang masih dalam proses revisi, bisa diliat disini nih :
http://eighterz.tekcities.com/PRINSIP%20KNOWLEDGE%20MANAGEMENT%20DALAM%20PEMBINAAN%20MAHASISWA.pdf
:)
@anonymus
Aku stuju bahwa ada usaha pemrograman secara paksa sehingga calon praja jadi robot. tapi mereka tetap masih manusia. Lagipula robot kan seharusnya ngga punya rasa takut :)
@jejak petualang maya
Sadomasochis ? :D
aku kalau nulis blog pun masih pake keyboard loh, belum pake cambuk atau alat2 serem lainnya :p
kok aku coba buka:
http://eighterz.tekcities.com
Tapi, kok cuman sampe halaman pertama doang
lalu nggak ada apa-apa lagi
dan gak bisa di-apa-apa-in lagi,
kenapa ya ??
Hei !!!
Kemana aja nih, lupa blog mu, ya ?
Apel dong seminggu sekali, gicu ?
Atawa mau sebulan sekali aja ?
Tapi kasi kepastian dung,
biar orang gak kheki, gicu loo !!
Hi !
Jangan dibuka di eighterz.tekcities.com doang, memang ngga akan ada apa-apa kok. kalau mau liat ya copy paste alamat lengkap yang panjangnya aja tuh.
terus, aku ngga lupa kok punya blog. cuma 2 minggu terakhir tuh saat-saat penghabisan semester. Otomatis disibukin ama tugas-tugas besar n ujian akhir. jadi belum sempet nulis lagi di blog deh.
begicuuuuuu :D
Post a Comment