Tuesday, August 22, 2006

Neutral voices.....of me.

Mengertilah...
Walaupun kamu merasa bahwa kamu dan dia,
mungkin bisa mencoba lagi menjalin cerita kasih.
Kemungkinan untuk menciptakan situasi menyakitkan yang sama
seperti saat kamu dulu bersamanya, sangatlah besar

Bagi kalian berdua, jurang yang tercipta alami itu
masih terlalu lebar untuk dilompati,
dan kalian berdua sama-sama tahu itu

Aku tahu, bahwa kalian berdua jelas masih saling menyayangi,
dan pertanyaan-pertanyaan semacam...
kenapa dua insan yang saling menyukai dan menyayangi,
tidak bisa bersama-sama ?
Pasti hinggap di kepalamu ataupun dia.
Namun, kadang, manusia memang harus bisa memilih
sebuah pilihan yang amat sulit.

Aku memang tidak berhak menghakimi perasaanmu ataupun dia.
Seperti kubilang, yang paling tahu tentang perasaan seorang manusia
hanyalah dirinya dan Tuhannya.
Tapi setidaknya, adalah kewajibanku untuk memperingatkanmu
agar berhati-hati dalam memilih sebuah pilihan yang sulit

Syarat utama dalam kondisi seperti itu
adalah berkepala dingin dan tenang.
Sehingga nafsu tidak memiliki tempat untuk ikut-ikutan.
Jika kamu masih belum berkepala dingin,
maka tunggu dan berusahalah mendinginkan kepalamu dulu.
Pada saatnya, petunjuk-petunjuk kebenaran
akan lebih mudah didapatkan.

Aku juga tahu, jika kamu memilih untuk menunggu,
kamu pasti khawatir, ada seseorang lain yang masuk diantara kalian
tapi cobalah lihat hal ini..
Mungkin bisa jadi,
bahwa itu memang yang terbaik untuk kalian berdua ?
Bahwa memang, kasih sayang kalian,
tercipta bukan untuk saling memiliki ?

Kemudian nafsumu akan berteriak,
aku tidak mau menjadi orang yang tersisih,
bagaimana jika orang ketiga itu ada di sisi dia ?
dan aku ditinggalkan sendiri disini, kesakitan dan pedih ?
iya kan ?

Cobalah jangan lihat dari sisi nafsu...
Bukankah inti dari menyayangi dan mengasihi dia,
adalah untuk membuat dan melihat dia bahagia ?
Jika memang dia bisa bahagia dan cocok lahir batin
dengan orang lain itu,
buat apa kamu memaksakan diri untuk selalu memiliki dia ?
Kalau kamu mengaku sayang padanya, buktikanlah

Kalau memang kejadian itu terjadi...
Rasa pedih pasti ada.
Kujamin hal itu seratus persen.
Tapi kalau kamu bisa membaca keseluruhan situasi dengan baik
lalu mampu mengambil hikmahnya,
dan tidak terpengaruh nafsumu,
pedih itu akan hilang lebih cepat dari yang kamu perkirakan

Lagipula, wahai temanku yang baik,
orang tua jaman dulu bilang
jodoh ada ditangan Tuhan.
Kalau sudah bukan jodoh, mau bagaimanapun,
dua insan tidak akan bisa bersatu.
Sebaliknya, kalau sudah jodoh,
mau pisah sejauh apapun, dua insan itu akan bersatu
jika sudah tiba saatnya jodoh itu bertemu

Memang,
harus diakui, masalah jodoh,
adalah salah satu masalah situasi yang tidak bisa dimanipulasi
atau diatur oleh manusia, sepintar apapun dia.
Karena jodoh, termasuk rahasia Dia.
Yang bisa kamu lakukan adalah berusaha sebaik-baiknya
untuk membuat dia bahagia
dan menikmati prosesnya,
sehingga kamupun bisa merasa bahagia dalam usaha membahagiakan dia.
Masalah hasil akhirnya, apakah kalian bersatu lagi atau tidak,
biar kekuatan yang lebih besar yang menentukan.
Hati-hati, aku tidak menganjurkan kamu untuk pasrah yang konyol.
AKu menganjurkan kamu untuk berusaha sebaik-baiknya,
sesuai kata nuranimu, menikmati prosesnya,
sehingga pada akhirnya,
kalaupun hasil yang muncul, tidak sesuai dengan keinginanmu,
kamu tetap masih bisa bersyukur dan bersabar,
karena kamu sudah memberikan usaha terbaikmu.

8erz'06

11 comments:

Anonymous said...

Hmm...
kita bisa memiliki tanpa mencintai
itu paling mudah
kita juga bisa mencintai n memiliki
itu agak susah memang
tapi yang paling tulus adalah
bila kita bisa
mencintai tanpa memiliki
Tapi,
hal itu impossible bagimu
karena hanya bisa terjadi bila
cintamu kepadanya lebih besar dari ego-mu alias cinta diri sendiri

Anonymous said...

mm.. kata nurani ya?

seperti apa kata nurani itu? bukankah sudah pernah kukatakan sangat sulit untuk jujur pada diri sendiri... bahkan kadang kita tidak tahu apakah kita sedang jujur atau berbohong?

,,apakah kata nurani selalu membuat tenang?,,,,,
lalu apakah klo kita menderita lantas itu bukan kata nurani??

oh, come on..

Anonymous said...

Kalo kamu diberi tahu
bahwa ada cara agar hati nurani mu
"hidup" dan bisa meneruskan petunjuk dariNya untukmu
maukah kamu tahu caranya itu ?

Bila untuk mengetahui cara itu
kamu harus menjalani dulu tirakat
alias "puasa" dengan aturan tertenu
maukah kamu melaksanakannya ?

Bila ada syarat untuk pelaksanaan
dari "tirakat ramadan" itu yaitu
sabar untuk tida mengikuti semua
keinginan nafsumu yang "biasa"
dan ihlas menjalani semua "prosesi"
itu semata demi mendapatkan ridoNya
Bisakah kau penuhi syarat itu ?

Anonymous said...

Kalau aku bilang sanggup, aku akan memasuki sebuah jalan yang aku yakin akan tidak mudah namun tentu saja pantas diperjuangkan...
Kalau aku bilang tidak sanggup, maka aku adalah manusia yang sadar dirinya masih penuh keterbatasan dan masih takut untuk menembus batasan tersebut apapun bentuknya..
Aku tidak sanggup untuk mengatakan bahwa aku sanggup,karena aku belum yakin bisa melewati jalan tersebut dengan mencapai hasil yang terbaik, namun bukan berarti aku tidak mau untuk memulainya karena aku tahu bahwa yang berharga adalah prosesnya...
Orang bilang, semua dimulai dengan niat. Dan niat itu sudah muncul di dalam diriku...

Anonymous said...

Artinya kamu bilang
aku sanggup berusaha semaximum nya
tapi tidak sanggup menjamin hasilnya sukses seperti harapanku.

Memang, manusia itu wajibnya cuma memberikan usaha terbaiknya saja,
Adapun hasil akhirnya sih
serahkan saja kepada NYA,
Beres, khan ?

Anonymous said...

Aku baru nyadar, kamu kedengaran seperti seseorang yang enggak sabar menunggu kereta lewat di persimpangan jalan.

Maaf, tapi aku kurang suka sikapmu yang seperti ini. Maaf ya.

Anonymous said...

Seseorang baru bisa berbahagia bila hatinya damai
pertama damai dengan dirinya sendiri
alias memiliki sifat shabar
yaitu menikmati semua proses tanpa tergesa-gesa demi segera mencapai hasil akhir

Shabar adalah belajar menikmati proses
dan belajar itu memang butuh waktu tertentu yang privacy
dan gak bisa dipaksa diburu waktu,
karena akan membuat berhentinya proses belajar itu sendiri dan berganti dengan kepanikan yang merusak semua keindahan proses

Anonymous said...

Heeeeiiiii.....Eighterz.....

Kemana aja nih kamuuuuu....?

Kok ngilangnya luamaa uaaamaat siiihhhh....???

Anonymous said...

i know u for long...

what happen? it seems like u're need a "hand"!! ^_-

Anonymous said...

yup !
biasanya kamu ngga pernah ngilang selama ini 8erz.
ada apa honey ?
apa kamu sudah mulai bosan dalam menulis blog ?

Anonymous said...

hmm..
isi blog ini seperti bukan bahasa kmu.
terlalu aneh. tapi mungkin juga tidak aneh, justru.. wajar.

hancur ya??
makanya banyak-banyak istighfar, mungkin kmu terlalu banyak
berbangga dan menyombongkan diri walaupun mungkin hanya dalam hati.
sering-seringlah melihat kebawah, karena mungkin batu kecil
yang ada dibawah, yang telah sering kmu remehkan, menjadi pembunuh yang
paling menyakitkan.

hati-hati dengan apa yang kmu ucapkan, sungguh wibawamu lenyap ketika
kekanak-kanakanmu muncul. dan pada saat itu, diam itu lebih baik.

Sorry, memang begini cara bicaraku, menyakitkan tapi bukan untuk menjatuhkan.
apalagi menjatuhkan seseorang yang harusnya berjalan sebagai partnermu.
dengan segala hormat..