Sunday, January 01, 2006

good bye 2005

Tahun Baru, Semangat Baru !

Welcome 2006.

Kayaknya biasa banget deh. blog yang diisi dengan kata2 seperti itu di tahun baru :P

well, apa saja yang sudah aku dapatkan di tahun 2005 ? A LOT !!
Terima kasih Tuhan atas kesempatan2 yang Kau berikan padaku sepanjang tahun 2005,

kesempatan untuk berbuat nakal, yang cukup untuk membuatku sadar akan pentingnya kepatuhan dan kesetiaan

kesempatan merasakan kesendirian, yang cukup untuk melatih kemandirianku

kesempatan untuk berkenalan dengan banyak orang, yang cukup untuk melatih cara berpikirku, mengembangkan rasa sayangku, melatih jiwa sosialku, membuatku mendapat banyak sekali pelajaran.

kesempatan untuk berada diatas, yang cukup untuk melatih dan mengembangkan rasa tolong menolongku

kesempatan untuk berada di bawah, yang cukup untuk menyadarkanku akan kasih sayang orang2 disekitarku terhadapku

kesempatan mendapat masalah-masalah yang menarik, yang cukup untuk melatih otakku, melatih mentalku, sehingga aku bisa terus meningkatkan kualitasku sebagai manusia

Above all, Terima kasih ya Tuhan, karena aku masih bisa bernafas, masih bisa melihat, masih bisa mendengar, masih bisa mencium bebauan, masih bisa merasakan panas, dingin, kasar dan halusnya sebuah permukaan benda, masih bisa berjalan dengan normal, masih bisa merasakan detak jantungku sendiri, masih bisa merasakan sakit dan menangis ketika terluka, masih bisa tersenyum dan senang saat aku bahagia.

Sungguh, nikmatMU begitu besar, dan aku masih banyak alpa dalam mensyukurinya, oleh karena itu, maafkan hambaMU yang sombong ini.

eighterz 1 januari 2006.

3 comments:

Anonymous said...

SBY menginginkan pada suatu saat ''budaya unggul'' bisa
terwujud menjadi kultur nasional. ''Kita harus bisa melihat budaya
unggul itu ada di universitas, sekolah, lembaga-lembaga pemerintah,
partai politik, militer, polisi, provinsi, kabupaten, kota, dan lain-lain. Dengan budaya unggul kita bisa bergerak dari efektivitas
menuju keagungan,'' papar SBY.

Semoga ini bukan sekedar "retorika" SBY belaka, tapi merupakan visi
yang jelas, gamblang dan bening yang dilengkapi dengan strategi,
perencanaan, program dan implementasi yang konkrit.

Dipahami dan dimengerti seluruh rakyat, dikomunikasikan dengan baik
sehingga seluruh rakyat "memiliki" visi itu, untuk bersama-sama
berjuang mencapainya. Memang tak gampang dan perlu perjuangan. Tapi
bukan tak mungkin. Tinggal bagaimana kita mengimplementasikannya
dalam kehidupan keseharian kita.

Siapa yang bertanggung jawab atas nasib negara ini? Kita semua! Anda
dan juga saya! Kalau bukan kita yang melakukannya, siapa lagi?

Selamat tinggal tahun nestapa. Selamat datang tahun baru penuh
harapan.

eighterz said...

??

oke deh aku setuju, namun, untuk tambahan, aku tidak terlalu suka politik. Banyak orang bilang bakatku besar dalam bidang politik, namun, untuk berhadapan dengan kemunafikan banyak orang2 yang mementingkan diri sendiri ? aku berpikir ratusan kali untuk terjun kesitu.
Sistem negara ini saja masih belum kondusif untuk menciptakan atmosfer politik yang baik.

Bisnis dan perdagangan lebih cocok untukku, visiku adalah, suatu saat nanti, aku akan menjadi orang yang mengendalikan negara,dibalik layar, dengan kekuatan pengaruhku di bidang ekonomi. :)

8erz

Anonymous said...

Kenapa sih kita bisa sombong ?
Barangkali karena
orang sombong itu ber-anggapan

bahwa dihadapanNYA
dia punya hak
(tapi lupa pada kwajibannya)

bahwa dihadapan mahlukNYA
dia punya kelebihan
(tapi lupa akan kekurangannya)

bahwa kalau dia mau
dia bisa berbuat apapun
semaunya
(padahal sesungguhnya
dia tak tahu
untuk apa dia berbuat semua itu)

Kalau begitu
siapakah yang harus dikasihani
orang sombong
ataukah
orang sederhana ?